Tidak semua yang aku tulis adalah yang aku rasakan

Rabu, 10 Oktober 2018

Riset Etnografis



Penelitian Etnografis
Oleh:
Malidha Amelia (15301241016)
Pendidikan Matematika/FMIPA/Universitas Negeri Yogyakarta

Definisi dan Latar Belakang
Seorang etnografer tertarik dalam mempelajari pola yang sama dengan penelitian grounded theory dan satuan analisis umumnya terdiri lebih dari 20 individu yang dilibatkan. Etnografi berfokus kepada kelompok yang memiliki kebudayaan yang sama. Mungkin saja kelompok kebudayaan yang diteliti mungkin kecil (sejumlah pengajar, sejumlah pekerja sosial) tapi biasanya besar melibatkan banyak orang yang berinteraksi sepanjang waktu (para pengajar di suatu sekolah, kelompok kerja sosial komunitas). Maka dari itu, etnografi merupakan suatu desain kualitatif yang penelitinya mendeskripsikan dan menafsirkan pola yang sama dari nilai, perilaku, keyakinan, dan bahasa dari suatu kelompok berkebudayaan (Harris, 1968).


Menurut Agar (1980), etnografi merupakan suatu cara untuk mempelajari sebuah kelompok berkebudayaan sama sekaligus produk akhir tertulis dari riset tersebut. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang luas dimana penelitianya menenggelamkan diri dalam kehidupan sehari-hari dari masyarakat tersebut, mengamati dan mewawancarai para partisipan dalam kelompok tersebut. Yang dipelajari adalah perilaku, bahasa, dan interaksi di kalangan para anggota kelompok berkebudayaan sama tersebut.

Ide-ide utama tentang etnografi yang dikembangkan dalam pembahasan ini akan megambil pada pendekatan dari Fetterman (2010) dan Walcott (2008).

Ciri Utama Etnografi

·   Etnografi berfokus pada pengembangan deskripsi yang kompleks dan lengkap tentnag kebudayaan dari kelompok, yaitu kelompok yang memiliki budaya yang sama. Sebagaimana yang disebutkan oleh Walcott (2008a), etnografi bukanlah studi tentang kebudayaan, tetapi studi tentang perilaku sosial dari kelompok masyarakat yang dapat diidentifikasikan.

·        Dalam etnografi, peneliti mencari berbagai pola dari aktivitas kelompok tersebut misalnya ide dan keyakinan yang diekspresikan melalui bahasa atau aktivitas material, misalnya bagaimana mereka berperilaku dalam kelompok yang diekspresikan melalui tindakan mereka yang diamati oleh peneliti (Fetterman, 2010).

·       hal itu berarti  bahwa kelompok berkebudayaan sama tersebut telah lengkap dan berinteraksi dalam waktu yang cukup lama hingga dapat membangun pola kerja yang keras.

·     Teori memainkan peran penting dalam memfokuskan perhatian peneliti ketika melaksanakan penelitian etnografi. Contohnya, para etnografer memulai dengan teori suatu penjelasan umum tentang apa yang mereka harapkan untuk ditemukan, yang diambil dari ilmu pengentahuan kognitif untuk memahami ide dan keyakinan atau dari teori materialis.

·     Untuk menemukan pola dari kelompok yang berkebudayaan sama, peneliti harus terlibat dalam kerja lapangan yang lama, mengumpulkan data melalui wawancara, pengamatan, simbol, artefak, dan beragam sumber data yang lain (Fetterman, 2010).

·     Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan pandangan partisipan sebagai prespektif etnis in sider dan membuatnya dalam kutipan verbatin, dan menyintesis data, menyaringnya melalui prespektif inliah etis dari peneliti untuk mengembangkan suatu penafsiran kebudayaan (deskripsi tentang kelompok dan tema yang terkait dengan konsep teoritis yang sedang dieksplorasi dalam studi tersebut) secara menyeluruh.

·  Dari analisis tersebut menghasilkan pemahaman tentang bagaimana kelompok yang berkebudayaan sama berjalan, yaitu bagaimana kelompok tersebut berfungsi dan bagaimana cara hidup dari kelompok tersebut.

Tipe Etnografi

Terdapat dua bentuk etnografi yang populer yang akan ditekankan disini, yaitu etnografi realis dan etnografi kritis. Etnografi Realis adalah pendekatan tradisional yang digunakan oleh para antropolog kebudayaan. Etnigrafi realis adalah suatu laporan objektif tentang situasi, biasayan ditulis dalam sudut pandang orang ketiga dan melaporkan secara objektif informasi yang dipelajari dari para partisipan. Para etnografer memiliki posisi sebagai orang ketiga yang tidak berpihak dan melaporkan tentang apa yang diamati atau didengar dari partisipan. Etnografer sebagai seorang reporter, dan sang realis juga melaporkan data objektif yang tidak terkontaminasi oleh bias pribadi, tujuan politik dan pertimbangan politis. Etnografi kritis adalah suatu jenis riset entografis dimana penulisnya memperjuangkan emansipasi bagi kelompok masyarakat yang terpinggirkan. Contohnya mempelajari sekolah yang menyediakan hak-hak istimewa bagi kelompok murid tertentu, atau praktek konseling tang ditunjukkan untuk mengetahui kebutuhan dari beberapa kelompok yang kurang terwakili. Seorang etnigrafer kritis akan mempelajari bagaimana permasalahan tentang kekuasaan, pemberdayaan, ketidaksetaraan, ketidakadilan, dominasi, penindasan, hegemoni, dan penipuan.

Prosedur Pelaksanaan Etnografi

Beberapa langkah yang digunakan dalam pelaksanaan etnografi adalah sebagai berikut:

·  Menentukan apakah etnografi merupakan pendekatan yang tepat untuk mempelajari permasalahan yang dimaksud. Etnografi sangat tepat jika digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana kelompok kebudayaan berjalan dan untuk mengeksplorasi berbagai keyakinan, bahasa, perilaku dan persoalan yang mereka hadapi.

·   Mengidentifikasi dan menentukan suatu kelompok berkebudayaan sama yang hendak dipelajari. Biasanya kelompok ini adalah kelompok yang para anggotanya telah hidup bersama dalam waktu yang lama, sehingga bahasa, pola perilaku, dan sikap mereka telah terbentuk menjadi pola yang dapat dilihat. Karena seorang etnografer perlu mengamati dan berbincang dengan kelompo ini dan harus menemukan individu yang mempersilahkan peneliti untuk masuk kedalam kelompok tersebut yaitu seorang gatekeeper atau informan penting (partisipan).

·      Menyeleksi berbagai tema, permasalahan, atau teori kebudayaan yang hendak dipelajari dari kelompok tersebut, yang kemudian akan menyediakan kerangka pengarah bagi studi. Kerangka tersebut juga mempengaruhi analisis tentang kelompok yang berkebudayaan sama.

·     Untuk mempelajari konsep kebudayaan, harus ditentukan tipe etnografi mana yang hendak digunakan. Etnografi kritis digunakan untuk mengekspos permasalahan seperti kekuasaan hegemoni, dan memberikan advokasi bagi kelompok tertentu. Misalnya dapat meneliti tentang ketidakadilan di masyarakat, menggunakan riset tersebut untuk melakukan advokasi dan menyerukan perubahan.

·     Mengumpulkan informasi dalam konteks atau lingkungan dimana kelompok tersbeut hidup. Hal tersebut dinamakan kerja lapangan (Walcott, 2008a). Dengan mendatangi tempat penelitian, mengamati kehidupan sehari-hari individu yang tinggal ditempat tersebut, dan mengumpulkan berbagai macam bahan penelitian.

·      Dari banyak sumber data yang telah dikumpulkan, sang etnografer menganalisis data tersebut untuk menyusun suatu deskripsi tentang kelompok yang berkebudayaan sama tersebut, tema yang muncul dari kelompok tersebut dan penafsiran secara keseluruhan (Walcott, 1995b). Peneliti memulai dengan menyusun deskripsi yang detail tentang kelompok yang berkebudayaan sama, memfokuskan pada peristiwa tunggal, pada beberapa aktivitas atau pada kelompok tersebut dalam waktu yang lama. Kemudian menganalisis pola tentang bagaimana kelompok kebudayaan tersebut berjalan.

·    Menyusun rangkaian aturan atau teori tentang bagaimana kelompok berkebudayaan sama tersebut berjalan sebagai hasil dari analisis ini. Sehingga hasil akhirnya adalah potret kebudayaan yang holistik dari kelompok tersebut yang mencakup pandangan dari para partisipan dan juga dari peneliti.
Tantangan
Peneliti harus memiliki pemahaman tentang antropologi kebudayaan, makna dari sistem sosial-budaya, dan konsep yang biasanya dieksplorasi oleh mereka yang sedang mempelajari kebudayaan. Selain itum waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data sangat banyak.




Sumber:

Penelitian Kualitatif & Desain Riset “Memilih Diantara Lima Pendekatan” oleh John W. Creswell


Tidak ada komentar:

Posting Komentar