Tidak semua yang aku tulis adalah yang aku rasakan

Kamis, 18 Oktober 2018

Riset Studi Kasus



Penelitian Studi Kasus
     Oleh:             
Malidha Amelia (15301241016)
Pendidikan Matematika/FMIPA/Universitas Negeri Yogyakarta
malidha.amelia2015@student.uny.ac.id


Definisi dan Latar Belakang
Penelitian studi kasus adalah pendekatan kualitatif yang penelitinya mengeksplorasi kehidupan nyata, sistem terbatas kontemporer (kasus) atau beragam sistem terbatas (berbagai kasus), melalui pengumpulan data yang detail dan mendalam yang melibatkan beraga, sumber informasi majemuk, misalnya pengamatan, wawancara, bahan audiovisual, dan dokumen dan berbagai laporan, dan melaporkan deskripsi kasus dan tema kasus. Satuan analisis dalam studi kasus bisa merupakan kasus majemuk (studi multi situs) atau kasus tunggal (studi dalam situs).
Penulis studi kasus memiliki banayk teks dan pendekatan yang dapat dipilih. Sesuai yang disebutkan oleh Yin (2009), yang mendukung pendekatan kuantitatif maupun kualitatif untuk pengembangan studi kasus dan membahas studi kasus kualitatif eksplanatoris, eksploratoris, dan deskriptif.
Ciri Khas Studi Kasus
Penulisan penelitian studi kasus menghasilkan beberapa ciri sebagai berikut:
  • Studi kasus dimualai dengan mengindentifikasi satu kasus yang speseifik. Kasus tersebut berupa entitas yang konkret misalnya individu, kelompok kecil, organisasi, atau kemitraan. Biasanya, para peneliti studi kasus mempelajari kasus kehidupan nyata yang mutakhir yang sedang berlangsung sehingga mereka dapat mengumpulkan informasi yang akurat tanpa kehilangan waktu.
  • Tujuan dari pelaksanaan studi kasus dapat disusun untuk mengilustrasikan kasus yang unik, kasus yang memiliki kepentingan yang tidak biasa dalam dirinya dan perlu dideskripsikan atau diperinci. Kasus tersebut disebut dengan kasus intrinsik (Stake, 1995). Selain itu dapat digunakan untuk memahami isu, problem, atau keprihatinan yang spesifik dan kasus atau beberapa kasus yang diseleksi untuk mengetahui permasalahan tersebut dengan baik, dimana kasus tersebut disebut kasus instrumental (Stake, 1995).
  • Ciri utama dari studi kasus adalah studi kasus itu memperlihatkan pemahaman mendalam tentang kasus tersebut. Peneliti mengumpulkan beragam bentuk dan kuakitatif mulai dari wawancara, pengamatan dokumen hingga bahan audiovisual.
  • Pemilihan pendekatan untuk analisis data dalam studi kasus akan berbeda-beda. Sebagian studi kasus melibatkan analisis tehadap unit-unit dalam kasus tersebut (misal, sekolah atau distrik sekolah), sedangkan sebagian yang lain tentang keseluruhan kasus (misalnya distrik sekolah). Peneliti memilih kasus majemuk untuk dianalisis dan diperbandingkan, sedangkan untuk studi kasus yang lain, dipilih kasus tunggal untuk dianalisis.
  • Agar analisisnya dapat dipahami dengan baik, riset studi kasus yang baik juga melibatkan deskripsi tentang kasus tersebut. Peneliti dapat mengidentifikasi tema atau isu/masalah atau situasi spesifik yang hendak dipelajari dalam masing-masing kasus.
  • Tema atau masalah itu dapat diorganisasikan menjadi kronologi oleh peneliti, menganalisis keseluruhan kasus untuk mengetahui bagaimana persamaan dan perbedaan diantara kasus tersebut, atau menyajikannya dalam suatu model teoritis.
  • Studi kasus sering diakhiri dengan kesimpulan yang dibentuk oleh peneliti tentang makna keseluruhan yang diperoleh dari kasus tersebut.
Tipe Studi Kasus
Studi kasus dibedakan berdasarkan ukuran batasan dari kasus tersebut, misalnya apakah kasus tersebut melibatkan satu individu, beberapa individu, suatu kelompok, suatu program besar atau suatu aktivitas. Studi kasus juga dapat diberikan dalam hal tujuan. Terdapat tiga variasi mengenai tujuannya, yaitu studi kasus instrumen tunggal, studi kasus kolektif/majemuk, dan studi kasus instrinsik. Dalam studi kasus instrumental tunggal menurut Stake (1995), peneliti memfokuskan pada isu atau persoalan, kemudian memilih satu kasus terbatas untuk mengilustrasikan persoalan tersebut. Dalam studi kasus kolektif (majemuk), satu isu atau persoalan juga dipilih, tetapi peneliti memilih beragam studi kasus untuk mengilustrasikan isu atau persoala tersebut atau mempelajari satu program dari beberapa tempat riset atau beragam program pada satu tempat tertentu. Selanjutnya studi kasus instrinsik yang berfokus kepada kasus itu sendiri (misal mengevaluasi program atau mempelajari seorang siswa yang memiliki kesulitan) karena kasus tersebut memiliki situasi yang tidak biasa atau unik.
Prosedur Pelaksanaan Studi Kasus
Untuk menuliskan riset studi kasus diperlukan prosedur sebagai berikut:
  • Peneliti harus menentukan terlebih dahulu, apakah studi kasus merupakan hal yang tepat untuk mempelajari permasalahan risetnya.
  • Peneliti perlu mengidntifikasi kasus atau beberaoa kasus mereka. Peneliti perlu mempertimbangkan tipe studi kasus apa yang paling menjanjikan dan berguna. Dalam memilih kasus yang hendak dipelajari, terdapat banyak kemungkinan bagi sampling purposeful. Creswell biasanya memilih kasus yang memperlihatkan beragam prespektif tentang permasalahan, proses atau peristiwa yang ingin diteliti.
  •  Pengumpulan data dalam riset studi kasus biasanya diambil melalui beragam sumber informasi, misalnya pengamatan, wawancara, dokumen atau bahan audiovisual.
  • Tipe analisis data dapat berupa analisis holistik dari keseluruhan kasus atau analisis melekat dari salah satu aspek dari kasus tersebut (Yin, 2009). Salah satu strategi analisis adalah dengan mengidentifikasi permasalahan dalam masing-masing kasus, kemudian mencari tema umum yang mendahului kasus tersebut (Yun, 2009). Jika kasus majemuk yang dipilih, maka format penulisannya pertama adalah disajilan deskripsi tentang kasus dab tema yang disebut analisis dalam kasus, kemudian analisis tematik terhadap semua kasus, disebut analisis lintas kasus dan juga penegasan atau penafsiran tenranf makna dari kasus tersebut.
  • Tahap penafsiran akhir, peneliti melaporkan makna dari kasus tersebut, apakah makna tersebut datang dari pembelajaran tentang persoalan dari kasus tersebut atau pembelajaran tentang situasi yang tidak biasa (kasus instrinsik).
Tantangan
Salah satu tantangan yang dihadapi dalam penulisan studi kasus kualitatif adalah harus mengidentifikasi kasus tersebut. Peneliti harus mempertimbangkan apakah akan mempelajari satu kasus tunggal atau kasusu majemuk. Mempelajari lebih dari satu kasus akan mendangkalkan ananlisis keseluruhan, semakin banyak kasus yang dipelajari, semakin dangkal analisis pada setiap kasus tunggalnya. Dalam pemilihan kasus, peneliti harus menetapkan dasar pemikiran bagi strategi sampling purposeful-nya untuk memilih kasus dan untuk mengumpulkan informasi tentang kasus tersebut. 

Sumber:
Penelitian Kualitatif & Desain Riset “Memilih Diantara Lima Pendekatan” oleh John W. Creswell

Tidak ada komentar:

Posting Komentar