Tidak semua yang aku tulis adalah yang aku rasakan

Sabtu, 02 Juni 2018

Refleksi Pembuatan Perangkat Pembelajaran Berbasis Etnomatematika dengan Pendekatan Saintifik melalui Objek Candi Prambanan Dibimbing oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A.

Refleksi Pembuatan Perangkat Pembelajaran Berbasis Etnomatematika dengan Pendekatan Saintifik melalui Objek Candi Prambanan
Dibimbing oleh Prof. Dr. Marsigit, M.A.

Oleh:
Malidha Amelia/15301241016/S-1
Pendidikan Matematika
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Yogyakarta

Etnomatematika merupakan mata kuliah wajib bagi kami mahasiswa Pendidikan Matematika A angkatan 2015 Universitas Negeri Yogyakarta. Saya mengikuti perkuliahan Etnomatematika pada semester ke 6 yang dimapu oleh Prof Marsigit. Etnomatematika adalah perpaduan antara Matematika, pendidikan dan budaya. Sedangkan menurut D’Abrosio bahwa Etnomatematika merupakan Matematika yang dipraktikkan oleh kelompok budaya seperti masyarakat perkotaan dan pedesaan, kelompok buruh, anak-anak dari kelompok usia tertentu, masyarakat lainnya. Etnomatematika menggunakan konsep Matematika secara luas yang terkait dengan berbagai aktivitas matematika, meliputi aktivitas mengelompokkan, berhitung, mengukur, merancang bangunan atau alat, bermain, menentukan lokasi dan lain sebagainya.
Pada perkuliahan Etnomatematika kali ini, kami diberi beberapa tugas diantaranya adalah membuat komentar pada blog yang ditulis oleh Prof Marsigit, yang dapat diakses din halaman powermathematics.blogspot.com dimana didalam blog tersebut banyak sekali artikel, cerita/refleksi perkuliahan, link pendidikan dll yang sangat bermanfaat untuk dibaca. Selain itu kami juga mendapat tugas untuk melakukan observasi pada beberapa tempat berbudaya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis etnomatematika, mempraktikkan pembelajaran melalui perangkat pembelajaran yang telah dibuat tersebut, menonton wayang, menonton pagelaran ketoprak dalam rangka Dies Natalis UNY yang salah satu lakonnya dimainkan langsung oleh Prof Marsigit, selanjutnya adalah pembuatan refleksi budaya dan refleksi perkuliahan.
Kali ini saya akan membahas sedikit mengenai refleksi perkuliahan dalam pembuatan perangkat pembelajaran yang berbasis etnomatematika. Sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Prof Marsigit bahwa pembelajaran Etnomatematika kami diminta untuk melakukan observasi ke berbagai tempat berbudaya. Hasil dari observasi yang dilakukan tersebut berupa perangkat pembelajaran yang tentunya berbasis Etnomatematika. Dalam satu kelas dibagi kedalam 3 kelompok untuk melakukan observasi di 3 lokasi yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Kraton Yogyakarta.
Kebetulan kelompok saya mendapat lokasi Candi Prambanan untuk melakukan observasi. Sebelum melakukan observasi, terlebih dahulu kami membagi materi dan kelas dari pelajaran Matematika untuk selanjutnya dibuat perangkat pembelajaran agar tidak terdapat kesamaan materi antara mahasiswa yang satu dengan yang lainnya. Untuk kelompok Candi Prambanan mendapat bagian kelas IX, sedangkan materi yang saya kaji adalah pembelajaran geometri untuk mencari luas permukaan tabung. Kami berangkat melakukan observasi pada tanggal 24 Maret 2018 bersama 10 orang lainnya.
Di Candi Prambanan kami melakukan observasi budaya yang ada disana dengan pembelajaran Matematika. Banyak sekali objek yang dapat dikaitkan dengan matematika yaitu diantaranya adalah berbagai bentuk relief, stupa, tangga berundak, letak candi yang satu dengan yang lain, artefak dll. Sehingga karena saya mengambil materi geometri untuk mencari luas permukaan tabung maka saya memfokuskan observasi kepada bentuk-bentuk dari candi dan sekitarnya yang berbentuk menyerupai tabung. Untuk mengenalkan bentuk tabung dan mencari luas permukaannya. Dari hasil observasi, bentuk yang menyerupai tabung pada Candi Prambanan dan sekitarnya yaitu terdapat pada ujung dari masing-masing stupa, dan juga beberapa objek-objek yang lain yang terdapat pada musium Candi Prambanan.
Berikut merupakan bentuk-bentuk di Candi Prambanan dan sekitarnya yang menyerupai tabung.

 
 

Dari hasil pengamatan seperti diatas, dapat dikembangkan menjadi sebuah Lembar Kegiatan Peserta Didik yang berbasis Etnomatematika. Dimana menggunakan pendekatan saintifik yaitu dengan sintaks 5m maka pengaitan pembelajaran matematika dengan budaya Candi Prambanan seperti hasil observasi diatas dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran meenentukan luas permukaan tabung, yaitu pada KD Mengonstruksi rumus luas permukaan dan volume bangun ruang  sisi lengkung (tabung, kerucut dan bola).
Sehingga setelah mengikuti perkuliahan dengan Prof Marsigit pembelajaran matematika dengan basis budaya dapat menjadi inovasi baru bagi guru untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam memahami dan menemukan materi yang dipelajari. Karena dengan mengaitkan matematika dengan budaya sama saja mengaitkan matematika dengan kontekstual sehingga siswa dapat memahami bahwa matematika dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan juga ditemukan dalam budaya yang tersebar di Indonesia.

Berikut merupakan link untuk RPP dan LKPD berbasis Etnomatematika:

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar